Stress
Stres adalah suatu pengelaman emosional negative yang muncul karena adanya tuntutan
yang tidak sesuai dengan kemampuan seseorang, stress termasuk salah satu kondisi psikologis yang tidak menyenangkan sehingga menyebabkan keadaan psikologis (kejiwaan ) seseorang terganggu. Selain stress, kondisi psikologis tidak menyenangkan lainnya adalah frustrasi dan trauma.
Stress dapat dapat dianggap sebagai penyebab atau akibat. Sebagai penyebab, stress merupakan segala sesuatu yang menekan dan menyebabkan perubahan yang berarti, biasanya perubahan tersebut bersifat merusak. Sebagai akibat, stress merupakan ketegangan psikologis yang disebabkan oleh adanya tekanan. Penyebab kondisi stress atau sumber stress disebut stressor.
Pengelolaan stess
Stress yang bersifat positif, tidak terlalu kuat, dan dapat dikelola oleh orang yang besangkutan sehingga meningkatkan usaha untuk meraih prestasi disebut eustress. Akan tetapi jika stress terlalu besar dan tidak dapat dikelola lagi oleh orang yang bersangkutan sehingga menimbulkan gangguan fisik seperti sakit kepala atau gangguan psikologis seperti cepat lupa atau cemas berlebihan dinamakan distress. Distress yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kinerja seseorang, menimbulkan masalah kesehatan yang serius, dan bahkan kematian menguasai stress
Ketika mengalami stress, seseorang akan melakukan suatu usaha untuk mengatasinya (coping). Ada usaha yang ditunjukan kepada penyelesaian masalah (problem solving coping) dan ada usaha yang ditunjukan untuk mengatasi perasaan yang di akibatkan oleh stress tersebut (emotional coping) usaha menguasai stress yang diarahkan kepada penyelesaian masalah akan lebih baik hasilnya dan bermanfaat dibandingakan dengan usaha emosional Karena dapat menghilangkan sumber stes.
Trauma
Kata trauma berasal dari bahasa yunani yang berarti “luka”. Trauma fisik berarti luka fisik akibat sutau kecelakaan. Trauma psikis berarti pengalaman yang sangat tidak menyenangkan atau sangat menyakitkan yang menyebabkan gangguan psikologis yang berat dan berkepanjangan. Trauma fisik dapat berakibat psikologis, misalnya, seseorang yang mengalami kecelakaan mobil dan menyebabkan kematian pada kedua orang tuanya dapat membuat orang itu tidak berani naik. Mobil lagi seumur hidup. Menurut pandangan Sigmund Freud, pengalaman traumatic ketika kecil akan mempengaruhi perkembangan keperibadian sampai masa dewasa. Dalam kehidupan sehari – sehari, banyak peristiwa atau pengalaman yang dapat menyebabkan trauma dan trauma yang sama dapat bebeda dampaknya bagi setiap orang
Tekanan Emosional
Pengalaman traumatic menimbulkan tekanan emosional yang kadang tidak disadari dan tidak dapat diatasi oleh orang yang bersangkutan sehingga menggangu kehidupannya. Untuk menghilangkan tekanan emosional yang negatifdari pengalaman traumatic, seseorang harus menjalani psikoterapi agar beban pikiran dan perasaannya dapat di keluarkan. Jika terapi ini berhasil, individu yang bersangkutan akan merasa ringan dan bebas dari pengalaman traumatiknya. Meski demikian, proses terapi untuk menghilangkan dampak dari pengalaman trumatik kadang – kadang membutuhkan waktu cukup lama karena luka psikologis itu dapat muncul lagi sewaktu – waktu. Selain itu, dukungan dari orang – orang terdekat seperti, keluarga dan teman dekat berpengaruh besar dalam mengatasi trauma yang dialaminya.
Sumber : ENSIKLOPEDI UMUM untuk Pelajar
PT Ichtiar Baru van Hoeve
PT Ichtiar Baru van Hoeve
Tidak ada komentar:
Posting Komentar