Diberdayakan oleh Blogger.

Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Jumat, 30 September 2011



Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Hal ini mendorong para ahli mencari cara untuk mempelajarinya, yaitu dengan menggunakan suatu sistem tertentu yang disebut klasifikasi.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut taksonomi. Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
  1. Tata Nama Makhluk Hidup
Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata nama biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf besar, dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing. Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum gnemon (melinjo).


Jika nama makhluk hidup lebih dari dua kata, maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.
  1. Klasifikasi Makhluk Hidup
Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Monera
Ciri-ciri monera a dalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan memiliki reproduksi secara aseksual.
1)      Bakteri
Bakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki  klorofil, namun ada yang memiliki klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil, hanya beberapa mikron.
a)      Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Kokus (bulat)  Contoh: Staphylococcus aureus (penyebab radang paru-paru).(2) Basil (batang)  Contoh: Bacillus anthracis (penyebab antraks) (3) Spiral (berbengkok-bengkok)  Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
b)      Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen, antara lain: (1) Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen  untuk hidup, contohnya Nitrosomonas. (2) Bakt eri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup, contohnya Clostridium tetani. c) Jenis bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanan, antara lain: (1) Bakt eri heterotrof, makanan diperoleh dari organisme lain. (2)  Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme  lain. Contoh: Escherichia. (3) Bakteri parasit, makanan diperoleh dari organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri merugikan. Contoh: Mycobacterium tuberculosis.(4) Bakteri autotrof, makanan diperoleh dengan membuat sendiri.(5)  Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh: bakteri hijau-biru. (6)  Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan energi kimia. Contoh: bakteri hidrogen.
2)      Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria ti dak semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein).
b. Protista C iri-ciri protista a dalah eukariotik (mempunyai membran
inti), uniseluler atau multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
1)      Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa). Cermatilah. a) Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
b) Flagellata Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,  air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).
c) Cilliata Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.
d) Sporozoa Spor ozoa  tidak memiliki alat gerak, dan semua  jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
2) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae)
Berikut ini adalah yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan (ganggang/algae).
a) Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
b) Pyrophyta S ebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.
3) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi)
Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
a) Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang
hidup bebas yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.
b) Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara  seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai parasit).
c. Fungi Cir i-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki
klorofi l, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit,  dan mutual).
Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (l ichenes). Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam fungi.
1) Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Mempunyai hifa yang tidak bersekat. b) Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan spora. c) Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhan
atau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).
2) Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar). b) Mempunyai hifa yang bersekat-sekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d) Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora. e) Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh: Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
3) Basidiomycota Ciri-cirinya adalah: a) Multiseluler. b) Hif a bersekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d) Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang
parasit pada tumbuhan atau manusia. e) Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara
seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
4) Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan kecap, tauco).
d. Plantae Ki ngdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang  memiliki ciri eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan Tracheophyta.
1) Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan  fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.    Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
b) Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.
(2) Musci  (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
2)      Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
a) Pterydophyta Me mpunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
b) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai
alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
(1) Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
(2) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan).
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
e. Animalia
Animalia atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu:
1)      Avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu: a) Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga  yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
b) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:  Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
c) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:  Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
d) Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas atau sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
e) Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).
f) Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak,
tubuh di lindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air tawar, ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
g) Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, da n perut. Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit, simbiosis. Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-laba).
h) Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih.
Permukaan tubuh umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup  bebas atau di perairan laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).
2)      Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan betina.
Ver tebrata terdiri atas: a) Pisces (ikan), contoh: ikan louhan. b) Amphibia, contoh: katak. c) Reptilia, contoh: komodo. d) Aves (burung), contoh: penguin. e) Mamalia, contoh: kera.
B. Organisasi Kehidupan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beraneka ragam. Keanekaragaman ini meliputi berbagai bentuk dan variasi tingkat kehidupan, mulai dari sel sampai organisme.
  1. Sel
Sel adalah satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun tubuh makhluk hidup, bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Sel juga merupakan satuan fungsi kehidupan karena dalam sel terjadi fungsifungsi atau kegiatan hidup.Ukuran sel sangat kecil sehingga bagian-bagian sel dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Membran Plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel hewan ter dapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap. Sedangkan, pada sel tumbuhan tidak terdapat dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan sel terluar.  Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan protein (lipoprotein) serta bersifat semipermeabel. Tidak semua zat bisa masuk ke sel karena diseleksi oleh membran sel.
  1. Sitoplasma
Sitoplasma adalah l arutan yang berada di antara membran sel dan inti sel. Sitoplasma mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan.
Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel. Organel-organel ini adalah: 1) Mit okondria berfungsi untuk respirasi atau pernapasan sel. 2) Badan golgi berfungsi dalam proses ekskresi sel. 3) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 4) Lisosom berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna makanan. 5) Sentrosom berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom saat pembelahan sel. Terdapat pada sel hewan dan manusia. 6) Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme. Biasanya terdapat pada sel tumbuhan. 7) Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada yang mengandung zat warna dan ada yang tidak. Plastida yang mengandung zat hijau daun disebut kloroplas.
  1. Inti Sel
Inti sel disebut  juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan plasma inti atau nukleoplasma. Di dalam plasma inti terdapat benang-benang krosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Inti sel berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel.
  1. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda.
  1. Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan bermacam-macam, yaitu:
1) Jaringan meristem Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah. Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar serta pada kambium (ikatan pembuluh).
2) Jaringan epidermis Jaringan ini terletak pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. 3) Jaringan parenkim
3) Jaringan parenkim merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena itu, jaringan parenkim terdapat hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4) Jaringan pengokoh Jaringan pengokoh berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di akar, batang, daun, dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim.
5) Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem. Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan, floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh tubuh tanaman.
6) Jaringan endodermis Jaringan ini terdapat pada akar dan batang.
b. Jaringan pada Hewan
Jaringan p ada h ewan sama dengan jaringan pada manusia, yaitu:
1) Jaringan epitel
Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu epitel berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal, contohnya epitel pipih se lapis terdapat pada alveoli. Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.
2) Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi: a) j aringan ikat berfungsi memperkuat tubuh dan sebagai penghubung antarjaringan. b) Jaringan tulang berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3)      Jaringan otot
Jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
4) Jar ingan darah
Jaringan darah berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan trombosit.
5) Jaringan saraf
Jaringan ini berfungsi untuk menghantarkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri atas sel-sel saraf (neuron).  Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.
  1. Organ
Jaringan yang m emiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk organ. Organ pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, bunga, biji dan buah. Organ-organ ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Organ pada manusia dan hewan adalah mata, hidung, telinga, usus, dan lain lain.
  1. Sistem Organ
Sistem organ a dalah kumpulan dari organ-organ yang saling bekerja sama membentuk suatu sistem. Contoh sistem organ adalah sistem pernapasan yang terbentuk dari organ hidung, paru-paru, bronkus, dan tenggorokan.
  1. Individu
Semua sistem organ akan bekerja sama untuk melakukan fungsi hidup atau proses kehidupan dan membentuk organisme. Sistem organ ini saling mempengaruhi siste

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Iklan Abdi

Blogger news

Blogroll

Most Reading