Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam.
Hal ini mendorong para ahli mencari cara untuk mempelajarinya, yaitu dengan
menggunakan suatu sistem tertentu yang disebut klasifikasi.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini
disebut taksonomi. Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya
persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku,
dan lain-lain.
- Tata Nama
Makhluk Hidup
Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan
morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi
akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah
diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang
dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata nama
biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah makhluk hidup
menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus
dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf besar,
dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing.
Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum
gnemon (melinjo).
Jika nama makhluk hidup lebih dari dua kata,
maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis
miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis atau
Hibiscus rosa-sinensis.
Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan
Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu
kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo (bangsa),
family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke
spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke
bawah persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.
- Klasifikasi
Makhluk Hidup
Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker,
membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista,
fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan
biologi. Pembagian lima
kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan
kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
- Monera
Ciri-ciri monera a dalah uniseluler (bersel
tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan memiliki
reproduksi secara aseksual.
1) Bakteri
Bakteri memiliki sel uniseluler dan
prokariotik. Umumnya tidak memiliki klorofil, namun ada yang memiliki
klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil,
hanya beberapa mikron.
a) Berdasarkan
bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Kokus (bulat)
Contoh: Staphylococcus aureus (penyebab radang paru-paru).(2) Basil
(batang) Contoh: Bacillus anthracis (penyebab antraks) (3) Spiral
(berbengkok-bengkok) Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
b) Jenis
bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen, antara lain: (1) Bakteri aerob adalah
bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup, contohnya Nitrosomonas. (2)
Bakt eri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup,
contohnya Clostridium tetani. c) Jenis bakteri berdasarkan cara mendapatkan
makanan, antara lain: (1) Bakt eri heterotrof, makanan diperoleh dari organisme
lain. (2) Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme
lain. Contoh: Escherichia. (3) Bakteri parasit, makanan diperoleh dari
organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri merugikan. Contoh: Mycobacterium
tuberculosis.(4) Bakteri autotrof, makanan diperoleh dengan membuat
sendiri.(5) Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya dengan
bantuan energi cahaya matahari. Contoh: bakteri hijau-biru. (6) Bakteri
kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan energi kimia. Contoh:
bakteri hidrogen.
2) Ganggang
hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria ti dak semuanya bersel satu
(uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis
dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di danau, laut, sungai,
rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan tingkat
keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat digunakan sebagai sumber
makanan yang kaya protein).
b. Protista C iri-ciri protista a dalah
eukariotik (mempunyai membran
inti), uniseluler atau multiseluler (bersel
banyak), dan autotrof atau heterotrof.
1) Protista
yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) Berikut ini yang termasuk
protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa). Cermatilah. a) Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia.
Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia. Contoh:
Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
b) Flagellata Flagellata bergerak menggunakan
flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau
manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan
ternak).
c) Cilliata Cilliata hidup bebas di air tawar
atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium
caudatum.
d) Sporozoa Spor ozoa tidak memiliki
alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh:
Plasmodium (penyebab malaria).
2) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti
tumbuhan (ganggang/ algae)
Berikut ini adalah yang termasuk protista
yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan (ganggang/algae).
a) Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler,
tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis,
dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
b) Pyrophyta S ebagian besar Pyrophyta adalah
Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar,
uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh:
Ceratium.
3) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti
jamur (fungi)
Berikut ini yang termasuk protista yang
memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
a) Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus
hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang
hidup bebas yang berbentuk seperti amoeboid.
Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula
membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.
b) Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas,
makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan
reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa.
Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai
dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel
pada tubuh ikan sebagai parasit).
c. Fungi Cir i-cirinya adalah eukariot,
memiliki dinding sel, tidak memiliki
klorofi l, uniseluler atau multiseluler,
hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).
Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air
laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk
lumut kerak (l ichenes). Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup,
dan fragmentasi. Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan
basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam fungi.
1) Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Mempunyai hifa yang tidak bersekat. b)
Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan
spora. c) Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhan
atau hewan, ada juga yang hidup sebagai
parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe ).
2) Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Uniseluler atau multiseluler (sebagian
besar). b) Mempunyai hifa yang bersekat-sekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang
tidak. d) Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual
dengan konidiospora. e) Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme,
ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh: Saccharo-myces
cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
3) Basidiomycota Ciri-cirinya adalah: a)
Multiseluler. b) Hif a bersekat. c) Ada
yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d) Umumnya hidup saprofit pada
sisa-sisa organisme, ada yang
parasit pada tumbuhan atau manusia. e)
Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara
seksual dengan menghasilkan basidiospora.
Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
4) Deuteromycota Disebut juga jamur tak
sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus
wentii (pembuatan kecap, tauco).
d. Plantae Ki ngdom plantae atau tumbuhan
adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri eukariotik dan
multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk
menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh,
plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan
Tracheophyta.
1) Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang
sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati.
Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di
tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil
sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki
pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara
seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.
Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta
(alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
b) Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di
tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun,
batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam
masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan
generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit).
Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara
horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat
reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh:
Marchantia.
(2) Musci (Lumut daun) Tubuh lumut daun
lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh:
Sphagnum fimbriatun, Mnium.
2) Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut
memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun sejati.
Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral.
Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi
sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
a) Pterydophyta Me mpunyai daun, batang, dan
akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk
menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem)
dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta
dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta
(paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
b) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan
yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai
alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian
bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan
gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di
dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi
menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
(1) Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun
buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut
strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi
menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae,
contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). –
Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
(2) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)
Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji
diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun
tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik,
dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan, biji
berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma
(cadangan makanan).
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas,
berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
e. Animalia
Animalia atau hewan merupakan organisme
multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom animalia
dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu:
1) Avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang
tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu: a)
Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler yang
paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi
ada juga yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada
umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
b) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur
tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh
sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat
penyengat. Contoh: Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
c) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur
tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh
sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat
penyengat. Contoh: Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
d) Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk
tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula,
memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas atau sebagai parasit.
Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
e) Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen
dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada
yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).
f) Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca
merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak,
tubuh di lindungi cangkang, ada pula yang
tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air tawar,
ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
g) Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki
kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, da n perut.
Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit, simbiosis.
Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-laba).
h) Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih.
Permukaan tubuh umumnya berkulit duri.
Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas atau di perairan laut.
Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).
2) Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang,
rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah,
ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan betina.
Ver tebrata terdiri atas: a) Pisces (ikan),
contoh: ikan louhan. b) Amphibia, contoh: katak. c) Reptilia, contoh: komodo.
d) Aves (burung), contoh: penguin. e) Mamalia, contoh: kera.
B. Organisasi Kehidupan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beraneka
ragam. Keanekaragaman ini meliputi berbagai bentuk dan variasi tingkat
kehidupan, mulai dari sel sampai organisme.
- Sel
Sel adalah satuan terkecil makhluk hidup yang
menyusun tubuh makhluk hidup, bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Sel juga
merupakan satuan fungsi kehidupan karena dalam sel terjadi fungsifungsi atau
kegiatan hidup.Ukuran sel sangat kecil sehingga bagian-bagian sel dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai
berikut:
- Membran
Plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung
sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel
hewan ter dapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap. Sedangkan, pada
sel tumbuhan tidak terdapat dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan
sel terluar. Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan protein
(lipoprotein) serta bersifat semipermeabel. Tidak semua zat bisa masuk ke sel
karena diseleksi oleh membran sel.
- Sitoplasma
Sitoplasma adalah l arutan yang berada di
antara membran sel dan inti sel. Sitoplasma mengandung 90% air dan
bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan
molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan
gas-gas yang membentuk larutan.
Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus
yang disebut organel sel. Organel-organel ini adalah: 1) Mit okondria berfungsi
untuk respirasi atau pernapasan sel. 2) Badan golgi berfungsi dalam proses
ekskresi sel. 3) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 4) Lisosom
berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna makanan. 5) Sentrosom
berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom saat pembelahan sel. Terdapat
pada sel hewan dan manusia. 6) Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan
makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme. Biasanya terdapat pada sel tumbuhan.
7) Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada yang mengandung zat warna dan ada yang
tidak. Plastida yang mengandung zat hijau daun disebut kloroplas.
- Inti Sel
Inti sel disebut juga nukleus. Inti sel
terdiri atas membran inti sebagai pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan
plasma inti atau nukleoplasma. Di dalam plasma inti terdapat benang-benang
krosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Inti sel berfungsi
sebagai pengatur seluruh kegiatan sel.
- Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda.
- Jaringan pada
Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan bermacam-macam, yaitu:
1) Jaringan meristem Jaringan meristem adalah
jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah. Jaringan ini berfungsi untuk
pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar serta pada kambium
(ikatan pembuluh).
2) Jaringan epidermis Jaringan ini terletak
pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung
jaringan di bawahnya. 3) Jaringan parenkim
3) Jaringan parenkim merupakan jaringan
pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena itu, jaringan parenkim terdapat
hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4) Jaringan pengokoh Jaringan pengokoh
berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di akar, batang, daun, dan
buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim.
5) Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut
dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem. Jaringan xilem
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan, floem
berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh tubuh tanaman.
6) Jaringan endodermis Jaringan ini terdapat
pada akar dan batang.
b. Jaringan pada Hewan
Jaringan p ada h ewan sama dengan jaringan
pada manusia, yaitu:
1) Jaringan epitel
Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung
jaringan di bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu epitel
berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal, contohnya
epitel pipih se lapis terdapat pada alveoli. Sedangkan, contoh epitel berlapis
banyak adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.
2) Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi untuk menyokong tubuh.
Jaringan ini dibedakan menjadi: a) j aringan ikat berfungsi memperkuat tubuh
dan sebagai penghubung antarjaringan. b) Jaringan tulang berfungsi sebagai
pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu
jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3) Jaringan
otot
Jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak
aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos,
dan otot jantung.
4) Jar ingan darah
Jaringan darah berfungsi sebagai alat
transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel darah terdiri atas
darah merah, darah putih, dan trombosit.
5) Jaringan saraf
Jaringan ini berfungsi untuk menghantarkan
rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri atas sel-sel saraf (neuron).
Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.
- Organ
Jaringan yang m emiliki bentuk dan fungsi
yang sama akan membentuk organ. Organ pada tumbuhan adalah akar, batang, daun,
bunga, biji dan buah. Organ-organ ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Organ
pada manusia dan hewan adalah mata, hidung, telinga, usus, dan lain lain.
- Sistem Organ
Sistem organ a dalah kumpulan dari organ-organ
yang saling bekerja sama membentuk suatu sistem. Contoh sistem organ adalah
sistem pernapasan yang terbentuk dari organ hidung, paru-paru, bronkus, dan
tenggorokan.
- Individu
Semua sistem organ akan bekerja sama untuk
melakukan fungsi hidup atau proses kehidupan dan membentuk organisme. Sistem
organ ini saling mempengaruhi siste
Tidak ada komentar:
Posting Komentar